Assalamualaikum !!
Kali ini saya mau curhat, eh bukan curhat tapi apa ya, sejenis menyampaikan apa yang perlu disampaikan.
Kayanya tulisan saya nanti akan menimbulkan kontroversi, entah ada yang komentar langsung atau sekedar membatin "ih ternyata nuri begini" , "lah nuri begini toh" atau kalimat keheranan lainnya hehehe (pede amat yak)
Kemarin di kantor pas tanggal 19 Juli 2017, hari kamis, jam 19.00 kayanya, saya dan dua teman saya lagi makan malam, bakmie roxy yang belinya ga di Roxy tapi di Cikini (ett ga penting).
Saya diinterogasi sama mereka, diawali dengan
- mba nur umur lu berapa sih?
- 25 gw
- ah masa?
- haha dikata gw boong kali, gw 25, nanti November baru 26.
- lah kita beda setaun doang
- emanggg, dikata gw udah tua banget kali yaa, mentang-mentang badan gw bongsor muka gw boros hahaha
- mba nuri ga pengen nikah?
- Masya Allah, mauu lah, masa ga mau nikah sih
- terus kenapa belum?
- ya belum ada
- ketinggian sih kriterianya
- haha kata siapah, lu aja ga pernah nanya
- terus?
- yaa ga terus, memang belum ada, belum ketemu
- tapi ada yang deket?
- ada, gw sama temen-temen gw deket
- ah elah mba nuri pura-pura aja nih
- buat apa sih, emang ga ada
Dan ini masih terus berlanjut 5-6 kalimat-kalimat pertanyaan yang intinya hanya butuh penegasan.
Saya ga marah sama sekali pada saat ditanya itu, santai, bahkan saya ketawa-ketawa menjawabnya haha.
Jadi begini, kenapa saya nulis hal ini di blog yang biasanya saya tulis cerita tentang jalan-jalan? Karena kalau saya jadiin status di facebook kurang dapet feel nya (tsailah).
Apa yang bisa digaris bawahi?
1. Ga selamanya yang lu liat baik-baik aja itu beneran baik
2. Ga selamanya yang lu liat tenang-tenang aja itu beneran tenang
3. Ga selamanya yang lu liat kaya itu beneran kaya
4. Dan ga selamanya ga selamanya yang lainnya.
Kenapa pertanyaan ini muncul dari mulut temen kerja saya?
1. Karena saya jarang terlihat gelisah masalah jodoh kalau lagi kumpul
2. Karena saya terlihat begitu alim sehingga mereka beranggapan kriteria saya begitu tinggi
(ini saya dapet jawabannya bukan tebak-tebakan atau karena saya peka, tapi karena saya tanya ke mereka langsung)
Ketahuilah, saya gelisah dan saya tidak alim, saya hanya berusaha untuk tetap terlihat begini.
Wajar kah?
1. Wajar seusia saya memikirkan tentang pernikahan karena memang usianya sudah cukup
2. Ketika saya masuk komunitas dakwah tidak jarang yang usianya jauh dibawah saya sudah menikah bahkan sudah punya anak
Tapiiiii
Bukan itu yang perlu ditanam di pikiran kita. Yang saya yakini "Allah Maha Mengetahui" "Allah selalu tepat, tidak ada yang kecepetan dan tidak ada yang terlambat" "Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hamba-Nya" dan kekuasaan Allah lainnya.
Udah itu aja..
Yaa tapi kan harus ada ikhtiar nya, iya saya ikhtiar ko, tapi perlu kah saya umbar? perlukah saya laporan kepada kalian? hehehe
Nah berarti lu jangan menutup diri, tidak, saya tidak pernah menutup diri sama sekali. Ada beberapa teman dekat saya yang coba mengenalkan saya dengan teman-temannya, saya respon dengan baik, saya sampaikan update-update nya ke teman yang mengenalkan agar tidak merusak hubungan.
Sebenernya ini lebih ke "ga usah sotoy" "tabayyun aja dulu" kita ngobrol, dimana gitu di alun-alun Bekasi boleh ada takoyaki enak deh hehehe.
Saya inget kalimatnya founder KeKe
"Kalian itu belum nikah karena bisa jadi kalian sedang mengharapkan orang yang sama sekali tidak tahu bahwa Kalian mengharapkannya."
Mikir ga luh?
hahaha, pas denger kalimat itu saya langsung tengok-tengokan sama temen dan bilang "iya juga yaa, astagfirullah"
Kalau sudah siap silahkan menikah, kalau belum siap silahkan puasa. Sudah itu saja.
Kalau kata Ustadz Felix,
"Orang yang siap menikah adalah, yang ketika ditanya, "kamu siap menikah?" Dan dengan tegas dia menjawab "iya siap", tidak pakai aa uu, atau tapi."
Nah eta.
Saya pun masih belajar, "seharusnya tuh gimana sih?"
Karena proses hijrah adalah sepanjang hayat.
Dan buat ladies, akhwat-akhwat sholihat kurangi galau yaa, tidak perlu terlalu sering memikirkan status yang belum berubah-ubah :"(
Duh apa sih ini hahaha, ngetik sambil ketawa tapi ga sadar ujung sudut mata basah haha.
Intinya mungkin lebih ke "mari kita saling menghargai yaa" dan sering-sering menjalin komunikasi yaa jangan hanya bersangka-sangka.
Udah gitu aja, maaf tidak menggunakan ejaan yang baik dan benar :)
Tulisan ini dibuat dari jam 12.00 - 13.12 WIB.
Menerima kritik dan saran, boleh di forum terbuka atau japri.
Calon Pengantin
Nuri Novianti Pramesti