Kamis, 28 Juni 2018

Dari Sebuah Benda yang Disebut Hati

Bismillahirrahmanirrahim...


Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Karena saya sering banget update di instagram dengan caption yang saya anggap buah dari pikiran saya pribadi. Saya mau menuangkannya dalam blog pribadi saya.





Cekidottt....


Kalau ada yang ngerasa "pas" itu Qadarullah hehehe.


10 Oktober 2016
Aku berlari bukan untuk menghindar, tapi untuk mempercepat langkah agar bisa segera sampai tujuan.


6 Januari 2017
Tentang rencana yang belum tentu terlaksana, karena Allah yang punya kuasa.


20 Januari 2017
Sometimes women tried so hard to find the right words.


21 Januari 2017
Sering bingung? Silahkan siapkan waktu terbaik untuk diri Anda sendiri, lakukan hal yang menyenangkan diri, dan tanya apa maunya hati ini?


1 Februari 2017
Tentang aku, barangkali yang kamu lihat hanyalah yang terdapat pada matamu.
Aku dengan kerudungku,
Aku dengan kacamataku,
Ya memang aku begitu.
Tapi kamu tak tau apa yg ada di hatiku.
Barangkali klu ini bisa membantu, biar ku beritahu.
Ini tentang sebuah rahasia yg hanya bisa dilihat dan dipahami dengan ilmu dan (ke)mampu(an).
Kalau belum bisa hentikan saja langkahmu, daripada menyakitiku.


5 Februari 2017
Tentang bayangan, apakah memang kamu tak punya perasaan?
Terus mengikuti tapi tak pernah menyampaikan pesan. Atau memang kamu ditakdirkan untuk demikian?


14 April 2017
Menyelimuti yang buruk dengan yang baik, alih-alih buat pemanis. Astagfirullah.


8 Mei 2017
Tak akan bahagia hidup seseorang kalau terus memikirkan masa depan dan mengkhawatirkannya; Mama~


8 Juni 2017
Ini pembahasan saya yang ke beberapa kali, ke beberapa orang, dan di beberapa waktu.
Terkait perbuatan baik dan niat.
Ketika semua perbuatan baik disembunyikan lantas siapa yang akan menyampaikan kebajikan?
"Semua itu tergantung niatnya", yap, yang tau niatnya siapa? Hanya Allah dan si pe-niat. .
Terus kenapa kamu mempermasalahkannya? 😉😉
Hehehe
~~~~~~~~~~
Sahabat ku yang sholih dan sholihah, karena dakwah tak melulu ceramah, tingkah laku kita pun akan menjadi perhatian.



27 Juni 2017
Keluarga adalah ibarat sebuah dapur, kamu dapat memanfaatkannya sebagai tempat mengolah segala jenis bahan.
Apa yang kamu sajikan dan bagaimana kamu menyajikannya terkadang itu merupakan hasil olahan yang kamu lakukan di dapur.
Jangan pernah lelah untuk berusaha membahagiakan keluarga.


17 Juli 2017
Kalau memang aku harus bertahan semoga itu karena Allah, kalau memang aku harus meninggalkannya semoga itu pun karena Allah.
Semoga kalian sehat selalu, diberikan rezeki yang berkah dan berlimpah, dikaruniakan badan dan hati yang sehat, keluarga yang bahagia dunia dan akhirat
Kalau memang suatu saat nanti kita harus saling tinggal meninggalkan, semoga tetap memberikan manfaat dimanapun kalian berada.
Terimakasih untuk kebersamaannya 😊😊


4 Agustus 2017
Bahagia tidak melulu sederhana, terkadang butuh air mata yang berderai dengan sempurna.
Namun sejatinya, bahagia kita yang rasa, lantas mengapa masih menuntut pada yang fana?
(Lagi) tidak melulu yang terlihat tenang beneran tenang, tidak melulu yang terlihat ceria beneran ceria, dan tidak semua yang kalian lihat itu nyata begitu adanya.



5 Agustus 2017
Tidak perlu membawa kamera kemana-mana hanya agar orang tersenyum kepada kita atau berharap mereka melirik kita.
Tidak perlu membawa mic kemana-mana hanya agar orang mendengarkan kita.
Tidak perlu. Atau kurangi harapan demikian.
Karena hidup tentang pilihan tanpa harus memaksakan.
Tugas kita berbuat baik saja.



17 Agustus 2017
Berharap tetap memberikan keindahan walaupun dengan sisa-sisa penghabisan.


29 Agustus 2017
Sebuah harapan, dengan secercah cahaya dalam kesendirian.


15 September 2017
Bicara masa lalu itu seperti melukiskan senyuman diatas luka. Barangkali indah, namun yaitu tadi, ada luka di dalamnya. #eaa hahaha


22 September 2017
Anggap saja kita sedang berdiskusi berdua, sambil kamu menikmati air kelapa mu dan aku menikmati senyum mu. #eaa #hahaha


7 Oktober 2017
Dekat boleh, namun tetap berjarak, karena terlalu dekat dapat menimbulkan gesekan, gesekan dapat membuat luka, yang entah ada obatnya atau tidak. Itu lah sebabnya sekarang ini saya jarang curhat sama manusia :")
Karena hati manusia ga ada yang tau. Dan Allah Maha Membolak-balikkan hati.



1 November 2017
Layaknya sebuah garis bila sendiri walaupun ada maknanya tetap saja tak indah dipandang mata.
Begitu juga manusia, kalau hanya sekedar hidup tanaman dipinggir jalan tol juga hidup, mereka pun bermakna dan bermanfaat namun bisa kah mereka mengambil keputusan dan menjalankan pilihan?



8 November 2017
Ini bunga, biar layu tetap indah. Kamu?


20 November 2017
Ambisi berapi-api untuk hal yang belum pasti, muda.
Kadang diskusi hal yang ga penting, mengharapkan jawaban yang memuaskan, tapi giliran diskusi penting ngalor ngidul memberikan jawaban agar bisa paham, padahal bukan butuh jawaban, hanya butuh waktu untuk duduk berdampingan.



27 November 2017
Ada yang dari jauh terlihat indah dan bila dilihat dari dekat ternyata semakin indah, tapi tidak berlaku untuk semua sepertinya. Karena ada yang dari jauh terlihat indah namun bila dilihat dari dekat buruk rupanya. Mungkin seperti bulan atau sifat manusia.

14 Desember 2017
Begitulah wanita, ada saja celahnya untuk menarik perhatian siapa saja yang ada. Maafkan ya.


16 Januari 2018
Terlihat rumit namun indah.
Barangkali seperti itulah kehidupan, rumit bila tak disisipkan rasa syukur disetiap celah.



16 April 2018
Lain hati lain pikiran. Ingin berlari tapi berharap ditahan. Ingin menyendiri tapi tak sanggup kesepian.


14 Mei 2018
Berbincang dengan hati, bertanya maunya apa diri ini, kadang suka emosi, kadang tertawa sendiri, dan lagi-lagi bertanya apakah ini normal terjadi(?) #eaa.


9 Juni 2018
Biarlah ada batasnya, asalkan bisa suci ke depannya.
Bila kelak takdir menyatukan kita, ku harap kau bisa menjaga hati sepenuhnya milik kamu dan milikku juga.
Jadi aku dan kamu berdoa dan mengusahakan hal yang sama agar disatukan dengan cara indah-Nya.



23 Juni 2018
Kenapa mengetuk banyak pintu kalau hanya satu yang dituju?
Kenapa mengucap rindu kalau tak ada niat untuk bertemu?



29 Juni 2018
Kalau maaf bisa mengobati luka, barangkali tidak ada hansaplast di dunia.



Silahkan disampaikan kalau ada yang merasa pernah baca tulisan di atas dan ternyata itu adalah hak cipta orang lain, dari buku, tumblr, atau apapun silahkan sampaikan di komen, akan saya perbaiki.



Terima kasih



Semoga sehat selalu :)

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Jumat, 08 Juni 2018

Jalan-jalan di Medan dan Sibolga

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Tema tulisan kali ini adalah, nuri pulang kampung asoy hehehe.

Jadi tgl 24 September 2017 ada salah satu pengurus komunitas Man Jadda Wajada Pusat yang menikah, akadnya tgl 9 September, tapi ngunduh mantunya tanggal 24 September 2017. Siapa dia? Namanya Shubhan biasa dipanggil bang suben, beliau tim divisi kreatif nya komunitas Man Jadda Wajada tapi pusat.

Domisilinya di daerah Medan Tembung. 

Nah munculnya undangan ini menimbulkan gejolak-gejolak ingin pulang kampung cieee, tapi memang waktunya terbatas banget, akhirnya diskusi punya diskusi, terpilih lah, berangkat tgl 21 September flight jam 10.50 WIB tiba di Kuala Namu jam 13.10 WIB. Pesawatnya sempat delay, naik Lion Air, kayanya delay sekitar 1 jam gitu, saya agak lupa, posisi sempat sholat Dzuhur di Masjid seberang Istana Maimun seperti perpustakaan atau apa gitu, terus Ashar dan Maghrib di Masjid Al Mashun. 

Saya berangkat berdua sama Alifi, pengurus juga tapi Man Jadda Wajada chapter Bekasi sebagai bendahara. Sebenarnya sih sama Andien, Riko, dan Adnan anak mereka berdua, tapi beda jam keberangkatan. Alhasil saya sama Lifi tiba di Medan lebih dulu, dari bandara tujuan utamanya ke Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mashun.


Dari bandara saya sama Lifi naik bus yang tujuannya ke kota, terus diturunin di perempatan gitu, terus lanjut naik becak motor, padahal ga jauh, tapi tarifnya Rp 15.000,-, maklum baru pertama hehehe. Selesai sholat dzuhur di sebrangnya Istana Maimun, saya menuju Istana Maimun, niatnya mau masuk, tapi ternyata sudah tutup, jadi cuma bisa foto di halamannya aja.


Sok bobo cantik minta ditampol mukanya 😝

Girang ketemu kebun bunga matahari
Selesai foto-foto kita lanjut ke Masjid Al Mashun, saya lupa euy kalau ga salah sih jalan kaki. Deket sekitar 500 - 600 meter. Kita sampai pas waktu Maghrib. Lagi dan lagi, girang banget.


Selesai sholat Maghrib dan Isya saya janjian sama driver kawannya Bapak Dalimunthe, adik iparnya Papa. Sesudah dijemput di Masjid, kita menuju bandara, mau jemput rombongan yang satunya. Kita mau ke Sibolga, kita sampai di Medan hari Kamis, Bang Suben nikah hari minggu, jadi ada waktu Jumat dan Sabtu buat mampir ke kampung Papa. Singgah di tempat Oncu Rinda dan Bapak Dalimunthe.

Kita sampai di Sibolga hari Jumat pagi, terus sarapan, mandi, istirahat sebentar, jalan-jalan ke Pantai Bosur, naik becak motor, foto-foto, balik lagi ke rumah, istirahat, terus main ke pasar nyari keripik sambal, mampir ke pantai yang beda, liat sunset, pulang, malam kita dijemput lagi sama bapak drivernya. Pokoknya liburan padat hemat dan maksa hahaha.






Kebayang kan ya main di pantai tengah hari bolong, gimana panasnya heuu, tapi foto-foto sebuah ritual yang harus tetap dijalankan hahaha.

Tadinya tuh, saya ke Sibolga mau ke Pulau Mursala, mau ke air terjun di tengah laut, yang buat syuting film Gorilla, tapiiii aksesnya tidak memadai ga ada yang bisa nganter juga, akhirnya ke pantai yang terdekat aja.

Pulang dari Pantai Bosur, kita balik ke rumah, istirahat bentar terus abis ashar kita naik angkot mau ke pasar, nyari keripik sambal khas Sibolga. Naik angkotnya jauh, tapi murah, cuma Rp 5.000,-


Ini keripik tuh enak banget, ada terinya gitu, jualannya di gang kecil belakang pasar. Duh alamat lengkapnya ga tau ih, tapi kalau mau beli online dia punya instagram loh, @sibolgakeripiksambal. Ini enak dan sudah ada label halal Insya Allah.

Setelah beli cukup banyak saya dan teman-teman tadinya mau pulang ke rumah naik angkot lagi, tapi mau mampir-mampir, jadinya kita naik bentor, kalau ga salah ga mahal deh, Rp 10.000,- / Rp 20.000,- gituu. Kelamaan nih urang nyeritainnya jadi udah banyak yang lupa hahaha.

Tadinya kita mau mampir ke alun-alun tapi karena kita ga tau jalannya, jadi pas lagi jalan tau-tau masuk waktu matahari terbenam, jadi kita minta diturunin di pantai deh.

Pantainya ga ada namanya kayanya hehe, ini cuma ada tulisan SIBOLGA KOTA IKAN.


Cantik yaa sunsetnya, ini kondisi langit jam 18.30 waktu setempat dan fotonya cuma pake kamera hp Oppo R7 Lite.



Setelah selesai foto-foto kita pulang naik angkot lagi, tapi Adnan sempet uring-uringan pas di angkot, jadi Andien, Riko, dan Adnan turun duluan, saya sama Lifi turun pas depan jalan raya nya, lanjut bentor lagi buat ke dalamnya.

Mandi, sholat, makan, istirahat, bangun pagi, berangkat ke Medan lagi.

Andien - Adnan - Lifi - Nuri - Oncu Rinda - Bapak Dalimunthe
Nah ini rumah yang saya tumpangi, rumah Oncu Rinda, adiknya Papa.
Kita dijemput lagi sama travel yang kemarin nganterin.

Kita minta buat mampir ke Danau Toba, buat liat-liat aja. Karena kita harus tiba di Medan sesegera mungkin. Danau Toba bagus, saya harus kembali.



Foto-foto sambil makan siang di Lapo, warung makan dalam bahasa Medan. Danau Toba ada di Parapat, hawanya dingin, kaya di puncak, Bogor Jawa Barat.

Obsesi Jombs manggil calon suami 😂


Keren sih ini pemandangannya
Oke sudah cukup, kita cuss melanjutkan perjalanan ke Kota Medan, rumahnya calon pengantin.

Kalau tidak salah kita sampai di rumahnya Bang Shubhan jam dekat Maghrib, tapi masih sempat buat Ashar dulu.

Setelah ngobrol-ngobrol kita diantar ke kontrakan yang disewa harian gitu khusus buat saudara dan kerabat Bang Shubhan. Kita dapet 2 kamar, 1 untuk Andien, Riko, dan Adnan. Satu lagi saya dan Lifi.

Tempatnya nyaman deh.



Istirahat dengan nikmat.

Bangun pagi, pake bedak, lipstick dikit, terus kondangan deh, jalan kaki aja, dekat betul.


Andien, Adnan, Riko, Shubhan, Tiwi, Lifi, Nuri, Fahri
Lucu yaa, warna seragamnya, adem gitu diliatnya kaya senyumannya dia *ehh 😝

Pernikahan orang Medan yang arahnya lebih ke Melayu itu memang lama, beberapa rangkaian acaranya cukup panjang. Apalagi ini ngunduh mantu 2 pengantin. Jadi klo diliat ini tuh sampingnya Bang Fahri ada adiknya Bang Shubhan yang duduk di pelaminan dengan istrinya. Jadi acaranya digabung. Sebelumnya sudah melaksanakan akad di kediaman mempelai wanita masing-masing.



Di tengah acara Lifi harus pamit duluan, karena dia ga ngajuin cuti, jadi ya harus pulang hari Minggu. Akhirnya, saya, Andien, Riko, dan Adnan nganter Lifi ke Bandara Kuala Namu.
Setelah antar Lifi kita mampir jajan, saya nyobain mie ayam nya dari Medan. Lucu, kaya mie rebus pake telur rebus utuh.



Setelah makan kita memilih untuk kembali ke kontrakan, karena habis marathon Medan - Sibolga - Medan masih butuh slonjoran hehe.

Senin saya ambil cuti tgl 25 itu, karena biar bisa jalan-jalan di Medannya. Pulang tgl 26 Septembernya.

Senin pagi kita dikasih sarapan lontong sayur Medan. Ini juga lucu isiannya kaya nasi uduk.



Abis sarapan disuruh siap-siap kita mau jalan-jalan ke Masjid dan Istana Maimun yang sebelumnya sudah saya datangi sama Lifi.

Nah akhirnya saya masuk ke Istana Maimun, kemarin kan cuma di halamannya aja. Di dalamnya ada penyewaan baju adat pengantin gitu, tapi karena saya belum memiliki pasangan, jadi cukup liatin Andien dan Riko, Shubhan dan Tiwi heheuu.



Pengantin Baru (anak satu)
Duh saya lupa tiket masuk dan sewa pakaian adatnya berapa, silahkan google di tempat lain yaa.

Setelah selesai foto-foto di dalam kita keluar, eh ketemu sama ibu-ibu cantik yang lagi pakai pakaian adat, meriah bingitsss.


Setelah selesai kita ke Masjid Raya Al Mashun, foto-foto (lagi) tanpa Lifi.


Sedang Direnovasi


Ini foto bonus nih, tapi jangan diketawain yaa, karena ga boleh tertawa di atas penderitaan orang lain hehehe.

Liat tangannya Tiwi sama Andien coba
Setelah itu kita ke Ucok Durian, enak, tapi mahal yaaa. Kayanya mendingan ke tukang duren pinggiran biasa aja, ga usah ke ucok.



Alhamdulillah malam itu ditutup dengan yang manis.

Dan bersiap untuk pulang besoknya.

Alhamdulillah terima kasih semuanya.


Sekian liburan saya di Medan dan Sibolga.

Saya akan kembali, dengan cerita yang lebih manis, dan dengan orang tersayang, Insya Allah.

Mohon maaf cerita kali ini tidak bisa mendetail biaya yang sudah saya keluarkan, sudah terlalu lama euyyy...




Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.